Kominfo Ponorogo Hadiri FGD Komunikasi Pemerintah Di Era Digital

Budi SP, Rudiantara, dan Rachmat Kriyantono dalam FGD di Surabaya
Budi SP, Rudiantara, dan Rachmat Kriyantono dalam FGD di Surabaya

Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik  Kabupaten Ponorogo Rabu (24/5) menghadiri Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Managemen Komunikasi Pemerintah di Era Digital” yang diselenggarakan oleh Staf Khusus Presiden RI Johan Budi SP yang bertempat di Hotel JW. Marriott Jl. Embong Malang no. 85-89 Kedungdoro Suarabaya.

Hadir dalam FGD ini  Johan Budi SP, Staf Khusus Presiden, Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rachmat Kriyantono, Akademisi Universitas Brawijaya, Antiek Sugiharti, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika kota Surabaya, Sukardi Rinakit, Staf Khusus Presiden dan M. Arief Budiman, CEO Petak Umpet.

Dalam FGD Komunikasi Pemerintah Di Era Digital ini ada beberapa materi yang di sampaikan, diantaranya:

Manajemen dan Peran Strategis Humas Pemerintah Daerah yang disampaikan oleh Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Manajemen Komunikasi Pemerintah Akurat, Kredibel, Jelas oleh Johan Budi SP, Staf Khusus Presiden

Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dalam materinya memaparkan akses ke media sosial ada jalur utama untuk berkomunikasi saat ini. Ia melanjutkan, saat ini pula terjadi perubahan komunikasi kehumasan yang semula tatap muka menjadi melalui media sosial.

Menteri menghimbau agar pemerintah daerah secara rutin memposting progres pembangunan di tiap-tiap daerah. Ia juga menghimbau agar masyarakat tidak mudah dihasut melalui informasi hoax yang menyebar di media sosial.

Dilanjutkan materi selanjutnya oleh Johan Budi SP, Staf Khusus Presiden, Dalam paparannya menegaskan informasi melalui media sosial tersebar hingga pelosok daerah. Saat ini betapa mudahnya melakukan fitnah. Bahkan tidak jarang media mainstream mengutip media sosial sebagai sumbernya.

Masih menurut Johan, informasi yang tidak akurat, kredibel dan jelas akan mengakibatkan persepsi publik menjadi salah, keberhasilan pemerintah tidak sampai ke publik, bahan material untuk fitnah, presiden menjadi sasaran kemarahan publik.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya Antiek Sugiharti memaparkan Pemerintah Kota Surabaya telah membangun Media Center, sistem pengaduan masyarakat yang terintegrasi. Sehingga Masyarakat dapat menyampaikan keluhan melalui akun media sosial yang dikelola Media Center Pemerintah Kota Surabaya.

Selain itu Antiek menambahkan, untuk menyebarluaskan informasi terkait program-program pemerintah, Pemerintah Kota Surabaya membina Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). KIM yang dibentuk ada di tingkat kelurahan, kecamatan, dan di tingkat kota. (**Kominfo)