Santri Milenial Itu Memiliki Kecakapan Digital yang Lebih

SEPERTI apa karakteristik santri di era milenial? Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik (PIKP) Diskominfo Ponorogo Alim Nor Faizin menyebut kaum sarungan itu harus mampu beradaptasi dan mengambil peran aktif dalam perkembangan dunia digital. ‘’Dengan memiliki kecakapan digital, maka para santri mampu mengikuti perkembangan teknologi,’’ kata Alim saat menjadi narasumber dalam Seminar Santri Milenial di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo, Minggu (29/10/2023).


Menurut dia, kecakapan digital wajib dikuasai dalam era post truth seperti sekarang ini. Yakni, era di mana kebohongan data menyamar menjadi kebenaran dengan cara memainkan emosi dan perasaan netizen. Melalui media sosial, kebohongan dengan amat mudah dan cepat disebarluaskan. ‘’Semua orang dapat menyebarkan informasi meskipun tidak utuh. Media sosial juga memiliki peran besar dalam menyebarkan hoaks,’’ terangnya.

FOTO: ISTIMEW


Alim menjelaskan, era post truth berdampak matinya kepakaran dalam media sosial. Karena itu, para santri perlu memahami empat pilar kecakapan digital. Yaitu, etika digital, budaya digital, keterampilan digital, dan keamanan digital. ‘’Etika digital dimaknai sebagai kemampuan dalam menyadari, menyesuaikan diri, dan menerapkan etika saat berselancar di dunia digital. Contoh dari etika digital adalah tidak menyebarkan berita bohong dan tidak melalukan perundungan di dunia maya,’’ rincinya.


Sedangkan budaya digital tercermin melalui cara seseorang berinteraksi, berperilaku, berpikir, dan berkomunikasi di dunia digital. Salah satu contoh budaya digital adalah aktivitas menggunakan media sosial hingga berbelanja online. Bersamaan itu, kaum santri perlu mengamankan aktivitas digital mereka. ‘’Bagaimana melindungi identitas online, data, maupun aset digital lainnya. Santri mampu menggunakan perangkat digital seoptimal mungkin untuk mendukung aktivitás yang positif,’’ jelasnya.


Senada, Ulin Nuha, pendiri kanal YouTube Cahpondok TV, mengungkapkan bahwa pesantren harus cepat beradaptasi dengan kemajuan teknologi di era digital sekarang ini. Karakteristik santri di era milenial, yaitu percaya diri, kaya ide dan gagasan), serta pandai bersosialisasi dalam berbagai komunitas. ‘’Banyak tokoh-tokoh besar lahir dari pondok pesantren, seperti Gus Dur, Makruf Amin, dan yang lainnya,’’ ungkap Ulin Nuha. (tim kominfo)