Program Internet RT Dorong Digital Marketing Produk Rumahan dan Potensi Desa

PROGRAM internet rukun tetangga (RT) di Ponorogo mendapat acungan jempol Eka Indarto, Direktur Pengembangan Layanan dan Ekosistem. Sebab, sebuah infrastruktur digital dengan sendirinya terbangun hingga pelosok desa. Eka menyampaikan paparan bertemakan desa digital di aula Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Ponorogo, Kamis (23/6/2022).

‘’Kalau bicara digitalisasi di desa, sudah tidak lagi menyangkut output tapi sudah outcome (dampak),’’ kata Eka.

Menurut dia, sasaran dari digitalisasi di desa adalah pemberdayaan sekaligus peningkatan pelayanan masyarakat. Kemudahan pencarian dan penyebaran informasi akan mendongkrak potensi desa serta kemajuan usaha kecil menengah (UKM). Dampak lain yang tidak terelakkan berupa pentingnya digital marketing.

‘’Di sini diperlukan data, informasi, pengetahuan, dan kebijaksanaan. UKM perlu pendampingan untuk mengenal pemasaran produk secara digital,’’ terangnya.

Eka banyak bercerita tentang kisah sukses produk rumahan yang mampu menembus pasar internasional berkat digital marketing. Bersamaan itu, potensi desa dari sektor wisata, pertanian, peternakan, dan pendidikan akan tergali. Apalagi, sekarang sudah banyak berdiri badan usaha milik desa (BUMDes) yang dapat menangani pemasaran secara global itu.

‘’Digital marketing akan mendorong perluasan pasar, penyerapan tenaga kerja, peningkatakan produktivitas, naiknya transaksi dan income, termasuk angka kemisikinan yang menurun,’’ jelasnya.

Di forum yang sama, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Ponorogo Siswi Harini mengungkapkan pentingnya data. Namun, lebih penting membunyikan data itu berikut penjelasan cara pengumpulan dan persepsi atas waktu.

‘’BPS selama ini mendampingi terbentuknya Desa Cantik (Cinta Statistik) yang di Ponorogo akan bertambah 21 menjadi 29 desa,’’ ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Ponorogo Bambang Suhendro mengatakan bahwa program internet RT akan berdampak tumbuhnya titik-titik ekonomi baru. Era digitalisasi tak lagi terelakkan hingga mendorong penerapan internet marketing.

‘’Kami juga mengkoordinasi kelompok informasi masyarakat di setiap desa yang dapat mempercepat proses digitalisasi di desa,’’ ujarnya. (komifo/magang/hw)