Tutup JKF 2019, Sekjen Kemenkominfo : Teknologi Komunikasi Harus Perkuat Jati Diri Bangsa

JKF 2019, Jatim Kominfo Festival tahun 2019 yang dihelat di Magetan sejak Selasa (1/10/2019) akhirnya sampai di penghujung kegiatan. Jumat (4/10/2019) malam, gelaran ini resmi ditutup. Harapannya, teknologi dan komunikasi harus mampu memperkuat jati diri bangsa Indonesia.

Bupati Magetan Suprawoto saat menyerahkan penghargaan dan hadiah kepada para pemenang lomba dalam rangkaian JKF 2019.

Bupati Magetan Suprawoto dalam sambutannya mengatakan, JKF 2019 adalah pengalaman yang sangat berharga bagi Magetan. Sebab baru kali ini Magetan menjadi tuan rumah sebuah kegiatan berkelas provinsi Jatim. Ia yakin, Magetan belajar banyak dari pelaksanaan JKF 2019 ini.

“Saya juga yakin seyakin-yakinnya kegiatan ini menambah pengalaman pengetahuan dari peserta dengan keunggulan masing-masing, ada interaksi dan saling belajar untuk kemajuan daerah masing-masing,” ungkapnya.

“Dari sisi ekonomi, semaraknya JKF dari Magetan kota sampai Sarangan bahkan Madiun mampu menggerakan ekonomi masyarakat secara luar biasa. Karenanya acara seperti ini harus sering dilaksanakan,” lanjutnya.

Bupati Suprawoto menyatakan, pada festival terjadi perpaduan antara teknologi digital milenial dengan seni tradisi. Menurutnya hal ini adalah hal yang sangat luar biasa. Ia mengaku, beberapa waktu lalu ia sempat khawatir teknologi akan menafikan seni tradisional.

Sekjen Kemenkominfo RI Rosarita Niken Widyastuti saat menutup resmi JKF 2019 di Magetan yang dipusatkan di GOR Ki Mageti, Jumat (4/10/2019) malam.

“Ternyata tidak. Fenomena Didi Kempot, wayang dan streaming sekarang sangat luar biasa. Yang terjadi bukan kekhawatiran saya, tapi justru sebaliknya, perpaduan yang  sangat luar biasa,” ungkapnya.

Sekjen Kemenkominfo RI Rosarita Niken Widyastuti yang menutup resmi JKF 2019 menyatakan, pihaknya memberikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemprov Jatim dan Bupati Magetan seluruh jajaran Pemkab Magetan yang bersedia jadi tuan rumah JKF 2019. Sebab JKF memiliki tujuan yang sangat besar bagi bangsa Indonesia.

“Tujuannya (JKF 2019) adalah untuk tingkatkan kesadaran dan pemahanam untuk melaksanakan melakukan komunikasi yang efektif, efisien, santun dan cerdas. Sebuah komunikasi yang bermartabat,” ungkapnya.

Rosarita memaparkan, saat ini komunikasi dan informasi sekarang seperti alur urat nadi dalam kehidupsan sehari-hari. Seluruh aspek kehidupan masyarakat sangat lekat berkaitan dengan informasi. Perkembangan teknologi membuat komunikasi lebih mudah dan cepat serta dan menyeluruh dalam menjangkau masyarakat.

Dikatakannya, ibarat pisau bermata dua, informasi berdampak positif sekaligus negatif bagi kehidupan. Masyarakat saat ini mudah terhubung dengan sanak keluarga yang jauh jaraknya dan bisa mendapatkan informasi yang sama dari luar negeri sekalipun pada waktu yang bersamaan.

“Di sisi lain, ancaman nyata teknologi informasi juga nyata. Yaitu dari adanya disinformasi, banyaknya hoax, ujaran kebencian, berita palsu, provokasi dan hasutan serta fitnah yang ternyata bisa mengancam kita menuju distegrasi bangsa,” ulasnya.

Menurutnya hal ini sudah tampak beberapa waktu lalu. “Kita benar-benar melihat toleransi yang selama ini betul-betul kita banggakan tercederai oleh hoax yang memicu kerusuhan. Sampai pada menelan korban jiwa,” ujarnya.

“Saya berharap dengan JKF ada peningkatan saling menghargai dan penghormatan kepada sesama masyarakat melalui komunikasi yang bijak, informasi yang benar dan kita akan bangun kembali masyarakat yang adil makmur rukun saling menghormati. Saya berharap muncul kedamaian dan kerukunan sehingga masyarakat dapat meningkatkan toleransi, kerukunan, saling menolong, bergotong royong karena itulah jati diri masyarakat Indonesia,” tegasnya.

Kepala Dinas Kominfo Jatim Ardo Sahak yang juga Ketua Panitia JKF 2019 mengatakan, kegiatan telah sukses dilaksanakan. Seluruh rangkaian acara berjalan lancar. Berbagai lomba mulai dari LCCK sampai Jambore KIM telah terselenggaran dengan baik. Berbagai penghargaan dan hadiah juga telah diserahkan kepada para pemenang.

Penutupan JKF 2019 ditandai dengan pertunjukan wayang kulit dengan menghadirkan dalang Ki Warseno Sleng. Pertunjukan wayang kulit ini bukti perpaduan pertunjukan seni rakyat dan sosialisasi untuk membentuk komunikasi demi kemajuan bangsa. (kominfo/dist)