Pak Win yang Bidani Dinas Kominfo Ponorogo meski Ngantor Lesehan Pakai Tikar

TOUR of duty (pergiliran tugas) Kepala Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Ponorogo Winarko Arief Tjahyono bakal menemui ujungnya. Pak Win –sapaan Winarko Arief Tjahyono—memasuki purna tugas pada 1 Januari 2023. Dia sengaja bernostalgia ke Dinas Komunikasi Informatika (Diskominfo) dan Statistik Ponorogo dengan mengambil upacara pagi, Senin (19/12/2022).

Selama berkarir puluhan tahun di Pemkab Ponorogo, insinyur yang magister manajemen itu menempati sejumlah posisi penting. Mengawali tugas di badan perencanaan pembangunan daerah (bappeda) pada era 90-an di bidang fisik dan prasarana selama 13 tahun. Pak Win sempat mengepalai bidang ekonomi, keuangan dan industri (ekuin) selama enam tahun. ‘’Terus ditugaskan sebagai kepala bidang di bapemas (badan pemberdayaan masyarakat) sebentar, sebelum kembali ke bappeda,’’ ungkapnya.

Tak tanggung-tanggung, Pak Win mengepalai badan think tank (pemikir) itu untuk beberapa lama. Setelah menjadi nakhoda di bappeda, tour of duty-nya berlanjut ke asisten ekonomi dan pembangunan sekaligus merangkap kepala dinas perhubungan. Pejabat yang dikenal lurus itu melanjutkan tour dinas sebagai kepala badan kepegawaian daerah (BKD) –sekarang badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia (BKPSDM). ‘’Ketika menjadi kepala BKD pada tahun 2018 lahirlah dinas kominfo dan statistik. Saya harus merangkapnya (kepala dinas kominfo),’’ kenang Pak Win.

Membidani dinas baru dengan keterbatasan yang ada menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Pak Win. Dinas kominfo dan statistik menempati kantor bekas dinas lingkungan hidup. Kondisi kantor kala itu ala kadarnya. Tanpa pagar, bahkan gerendel pintu dan lampu pun tidak ada. ‘’Meja dan kursi mengambil dari dinas perhubungan sebagian, aktivitas kantor terpaksa lesehan di atas tikar,’’ ungkapnya.

Namun, Pak Win merasa bersyukur karena tim yang bergabung di dinas kominfo saat itu cepat beradaptasi. Mereka mudah bekerja sama meskipun sarana dan prasarana masih jauh dari cukup. ‘’Teman-teman menyadari bahwa mereka bertugas di sebuah organisasi perangkat daerah yang baru,’’ ujar kenang pria yang hobi bersepeda dan bercocok tanam hidroponik itu.

Pak Win kini memandang dinas kominfo dan statistik berada di posisi strategis yang selayaknya menjadi bagian dari tim anggaran pemerintah daerah (TAPD). Tugasnya membantu kepala daerah dalam proses penyusunan APBD. Sebab, salah satu sumber pemborosan anggaran selama ini adalah belanja IT (informasi teknologi). ‘’Setiap dinas tidak perlu menganggarkan belanja IT sendiri-sendiri, tapi terintegrasi di bawah dinas kominfo,’’ pungkasnya. (kominfo/dyah/hw)