Kompilasi Berita HOAX Kementerian Kominfo part V

Berikut ini adalah lanjutan dari beberapa isu HOAX yang sudah terverifikasi oleh Subdit Pengendalian Konten Internet Kementerian Kominfo :

  1. Dengarlah kritikan terhadap pemerintahan jokowi

Penjelasan : Beredar video di media sosial seorang Kiai Sedang Berceramah sedang berpidato KH Syukron Ma’mun yang diedit dan ditambahkan narasi sehingga menimbulkan premis seolah sedang mengkritik pemerintahan Jokowi. Faktanya setelah dilakukan penelusuran, ditemukan video asli yang ternyata adalah Pidato oleh KH Syukron Ma’mun Pengasuh PonPes Darurrohman Jakarta di Asrama Perguruan Islam Pondok Pesantren Salaf Tegalrejo Magelang pada tanggal 24 Juli 2010.

Link Counter :

httpss://www.youtube.com/watch?v=TGR9xZrpxdA&fbclid=IwAR11eVGVV9VBllZSANNstjBtD5m6KdKUIVglFBkhcnVRypaNjcE3HE0a4ZM httpss://twitter.com/yusuf_ch/status/1099225252389781505?fbclid=IwAR0MHBek-HYtGYIcG8u–76j1wBhUoplE6Q__6BGxAONV1iJR1DXmIohY2o

2. “Gerakan 150 juta mencegah kecurangan pilpres 2019 Ketik #INAelectionObserverSOS biar dibantu cyber seluruh dunia.”

Penjelasan : Beredar foto di media The Daily yang menggambarkan Prabowo dan Jokowi beserta ajakan gerakan 150 juta mencegah kecurangan pilpres 2019 dengan mengetik #INAelectionObserverSOS. Faktanya gambar tersebut adalah hasil foto suntingan yang dijadikan satu yang dimanipulasikan dan ditambahkan narasi untuk membangun premis pelintiran. Diantaranya foto yang digunakan diambil dari TRIBUN-BALI.COM dengan judul “Tanpa Kisi-Kisi, Jokowi Vs Prabowo, Siapa Kuasai Arena Tarung Bebas Debat Capres?” dan dari situs photofunia.com yang digunakan untuk menyunting foto menggunakan efek daily newspaper.

httpss://bit.ly/2CxFHnM.

httpss://bali.tribunnews.com/2019/02/17/tanpa-kisi-kisi-jokowi-vs-prabowo-siapa-kuasai-arena-tarung-bebas-debat-capres httpss://bit.ly/2Jt62sP

3. Foto ibu Susi Pudjiastuti dengan tulisan bahwa beliau mendukung bapak Prabowo Subianto

Penjelasan : Beredar foto Ibu Susi Pudjiastuti sedang berpose dalam dua jari berbentuk huruf L mendukung Bapak Prabowo Subianto beserta narasinya. Faktanya tanda jari yang ibu Susi Pudjiastuti lakukan itu sudah sejak Mei 2018, dan dilakukan dalam acara Pandu Laut di Luwuk Sulawesi Tengah. Ibu Susi menjelaskan bahwa salam jari itu merupakan salamnya Pandu Laut, organisasi pencinta , penjaga, perawat laut.

Link Counter :

httpss://wartakota-tribunnews-com.cdn.ampproject.org/v/wartakota.tribunnews.com/amp/2019/02/19/ini-klarifikasi-menteri-susi-pudjiastuti-soal-acungkan-salam-2-jari-ala-prabowo-sandi?usqp=mq331AQCCAE%3D&fbclid=IwAR1u3uVbHNm_v19JfgkymeRfYqPinGn58o5Pur48gJaxepXJlgHcJfIwRfM&amp_js_v=0.1#referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=From%20%251%24s&ampshare=httpss%3A%2F%2Fwartakota.tribunnews.com%2F2019%2F02%2F19%2Fini-klarifikasi-menteri-susi-pudjiastuti-soal-acungkan-salam-2-jari-ala-prabowo-sandi

4. Katanya polisi harus netral nyatanya?? Kok bebas acungkan 1 jari??

Penjelasan : Beredar foto dimedia sosial terkait dengan foto – foto anggota Polres Lamongan dengan pose mengacungkan 1 jari yang dikaitkan dengan pemilihan presiden April 2019. Dengan narasi yang beredar adalah “Katanya polisi harus netral nyatanya?? Kok bebas acungkan 1 jari ? Sementara pegawai honorer dipecat gara – gara acungkan salam 2 jari, kok polisinya tidak dipecat juga ?” Faktanya foto yang diunggah adalah foto anggota polres Lamongan dengan kepala BNPT Komjen Suhardi Alius pada hari jumat tanggal 17 Maret 2017 di Yayasan Lingkar Perdamaian desa Tenggulun Kecamatan Solokuro Kab Lamongan dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan situasi politik saat ini. Sementara itu terkait dengan guru honorer yang dipecat karena tidak sesuai aturan yang berlaku dimana salah satunya tidak boleh berkampanye di lembaga pendidikan, termasuk sekolah

Link Counter :

httpss://www.facebook.com/penguasahati/posts/10156527463109234?_rdc=1&_rdr

httpss://regional.kompas.com/read/2019/03/22/10045051/5-fakta-kasus-foto-6-asn-acungkan-2-jari-di-sekolah-bawa-stiker-prabowo httpss://id.wikipedia.org/wiki/Suhardi_Alius

5. Tangkapan Layar Artikel “KPK Minta Jangan Coblos Calon yang Bagi Uang dan Sembako”

Penjelasan : Beredar konten informasi atau gambar yang dimanipulasikan yang membangun premis pelintiran dengan cara menghubung-hubungkan artikel berita yang tidak ada kaitannya dengan video yang disebarkan. Berita yang dimaksud adalah belasan kendaraan truk kontainer bergambar pasangan calon presiden Jokowi – Ma’ruf Amin beserta narasi “KPK minta jangan coblos calon yang bagi uang dan sembako” Faktanya belasan kendaraan truk kontainer milik organisasi relawan Sedulur Kayu dan Mebel (Sekabel) yang melakukan ekspor mebel dengan acara konvoi melalui jalan tol dari Solo Raya menuju ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Jawa Tengah, Rabu. Truk kontainer tersebut memuat kayu mebel, furniture dan industri barecore untuk diekspor ke negara Eropa. Jadi tidak ada korelasi antara judul yang dibuat dengan berita yang beredar.

Link Counter :

httpss://pemilu.antaranews.com/berita/813024/belasan-kontainer-sekabel-konvoi-branding-jokowi-maruf?fbclid=IwAR2Rop5IaFAsfXoVMPo_lUODUsbvNFeS8HT_Za-miSHC2SR3w3FKZgu7cbk httpss://www.suara.com/news/2019/03/22/091658/heboh-video-barisan-truk-kontainer-bergambar-jokowi-maruf-inikah-isinya?fbclid=IwAR3wEzJtyQK0wOwY4M_u-BPTHCVONvKYMP0bla4x05bGx-0zc6l0Qk_yIdU

6. Sweeping Etnis China di Singkawang Kalimantan Barat

Penjelasan : Sebuah unggahan berupa video yang diklaim merupakan aksi sweeping kelompok warga tertentu telah beredar luas di sosial  media. Video dengan caption (narasi)  “INFO TERBARU.. KALBAR SDH SWEEPING WARGA CINA.. DAERAH LAIN MENYUSUL..merupakan video lama yang pernah dibagikan pemilik akun atas nama Gusti Suriansyah di salah satu grup Facebook. Terpantau jika video tersebut mulai disebarluaskan pertama kali pada November 2016. Beberapa waktu belakangan unggahan tersebut kembali ditemukan dan sengaja disebarluaskan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menebar rasa takut kepada kelompok atau etnis tertentu. Bahkan sebuah akun terpantau pernah membagikan unggahan yang sama kemudian menghubung-hubungkan dengan mantan gubernur DKI Jakarta, Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama; “Dipicu dari kasus Ahok sweping etnis cina mulai terjadi di kalimantan…” Faktanya video tersebut bukan merupakan aksi sweeping terhadap etnis China di Singkawang. Menurut juru bicara Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Komisaris Besar Suhadi S.W, video tersebut adalah aksi massa salah satu pasangan calon dalam pemilihan Wali Kota Singkawang. Mereka kecewa karena pasangan calon yang didukung, Moses Ahie-Amir Fatah, tidak lolos pilkada Singkawang. Setelah mendapat laporan, Kepolisian meminta masyarakat tidak terpancing dengan viralnya “video sweeping di Kota Singkawang” dan tidak menyebarkan video tersebut karena menyebabkan kekhawatiran sanak keluarga yang berada di luar Kalimantan Barat. Warga Kalimantan Barat juga diminta tidak menghubungkan masalah ini dengan isu suku, agama, dan ras. Polisi  mengimbau agar masyarakat tetap beraktivitas seperti sedia kala. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berita atau informasi tersebut tidak benar.

Link Counter :

httpss://www.youtube.com/watch?v=Zeonn-rJtqg&fbclid=IwAR3OuJiBQm3ybURYm68qI90Lot-MN81I95e018tJWzd2rBb8uEzn-I4yVww&app=desktop httpss://nasional.tempo.co/read/823211/singkawang-aman-polisi-minta-video-sweeping-tak-disebar

7. Surat kabar luar negeri memberitakan jokowi tukang ngibul

Penjelasan :Beredar postingan di media sosial Facebook yang mengunggah gambar surat kabar yang disertai dengan narasi “Horeeee akhirnya….surat kabar luar negeri memberitakan “jokowi tukang ngibul” sadissss…??? cebong berani komen kagak ya”.

Faktanya, setelah ditelusuri isu tersebut merupakan pelintiran daur ulang, ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah.

Sumber membagikan foto koran Independent Observer dan menambahkan narasi untuk membangun premis pelintiran.

Sumber menyebutkan surat kabar tersebut merupakan surat kabar luar negeri, padahal menurut ISSN-nya Independent Observer adalah Koran Umum Nasional berbahasa Inggris. Independent Observer bukan “surat kabar luar negeri” seperti yang disebutkan di narasi postingan, menurut ISSN-nya Independent Observer adalah Koran Umum Nasional berbahasa Inggris dengan skala terbit mingguan.

Link Counter : httpss://turnbackhoax.id/2019/03/24/salah-surat-kabar-luar-negeri-memberitakan-jokowi-tukang-ngibul/

8. Pegawai PLN Mendukung Salah Satu Paslon Lewat Gestur Tangan Salam 2 Jari Ketika Sedang Bekerja

Penjelasan : Akun media sosial Facebook menyebarkan foto dari para pegawai PLN yang melakukan gestur menyerupai Salam 2 Jari yang saat ini dikenal sebagai gestur dari pasangan capres tertentu. Pada caption yang mengiringi foto tersebut, dinarasikan bahwa pegawai PLN mendukung salah satu capres tertentu dengan kampanye pada waktu kerja. Akun ini juga menyebut pegawai ini tidak punya malu dan etika, serta meminta PLN menelusuri kejadian ini. Berdasarkan penelusuran, gestur tangan menyerupai huruf L sudah digunakan oleh PLN jauh sebelum pengundian nomor urut pilpres. Simbol L tersebut diasumsikan merupakan inisial dari listrik. Simbol ini di antaranya digunakan pada Hari Pelanggan Nasional pada 4 September 2018 lalu. PLN sendiri mengadakan beberapa program seperti Sapa Pelanggan sebagai apresiasi pelanggan serta untuk menjaga hubungan baik, serta Layanan Satu Pintu untuk semua pelanggan tegangan rendah (TR). LSP merupakan suatu aplikasi sistem layanan terintegrasi yang menggabungkan layanan permohonan penyambungan baru/tambah daya dan layanan permohonan Sertifikat Laik Operasi (SLO). Adapun, pengundian nomor urut paslon sendiri diadakan pada 21 September 2018 sehingga gestur menyerupai huruf L yang dilakukan pegawai PLN tersebut tidak dapat diasosiasikan dengan pasangan calon manapun.

Link Counter :

httpss://nasional.kompas.com/read/2018/09/21/09154011/skema-pengundian-nomor-urut-capres-cawapres-yang-digelar-sore-ini

httpss://www.facebook.com/pageKataKita/posts/2303299183094787?comment_id=2303694003055305&comment_tracking=%7B%22tn%22%3A%22R%22%7D

httpss://www.sumbarfokus.com/berita-pln-%E2%80%9Csapa-pelanggan%E2%80%9D-seiring-momen-hpn-2018.html

httpss://steemit.com/indonesia/@mukhtar.juned/sosialisasi-promo-gemerlap-lebaran-2018-pln-rayon-lhokseumawe-kota  httpss://babel.antaranews.com/berita/84560/pln-buka-layanan-satu-pintu-pelanggan-tegangan-rendah

9. Ayoo Putihkan Sragen

Penjelasan :Beredar postingan gambar di media sosial facebook dan whatsapp dalam gambar tersebut sangat jelas hasil editan dari mulai pengisi acara, tulisan “ Ayo…sambut dan jemput Mas Sandi calon WAPRES NKRI, Pilihan ulama, “ dan mencantumkan logo alumni  gerakan 212 Sragen. Faktanya adalah gambar tersebut merupakan gambar untuk acara Young Entrepreneur Summit YES 2019 di Sragen yang memang dihadiri oleh Sandiago Uno dan tokoh tokoh muda sukses lainnya  untuk mendorong  pemuda pemudi dari Sragen untuk berwirausaha, kompeten, dan mampu bersaing di era digital dan dapat menjawab tantangan bonus demografi yang diprediksi terjadi pada 2030

Link Counter : httpss://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4476071/konco-konco-mau-jadi-pengusaha-sukses-yuk-ikut-sragen-yes-2019

10. Romahurmuziy Habis Manis Sepah di Injak Injak dan Dibuang

Penjelasan : Gambar-gambar hasil tangkapan layar artikel di situs operaind kembali beredar di media sosial. Tangkapan layar tersebut memuat artikel berjudul “OTT Romahurmuziy, Ma’ruf Amin: Jangan dikaitkan dengan Pilpres, Romahurmuziy Bukan Tim Kami”. Adapula artikel lain yang digabung menjadi satu pada gambar tersebut dengan judul “Ketika Jokowi Dimintai Tanggapan Soal Penangkapan Romahurmuziy Oleh KPK, Jokowi: Yang Mana Orangnya, Saya Lupa”. Foto tersebut dikolase dan ditambahkan caption yang menyatakan bahwa Romahurmuziy seperti digiring kesana kemari dan disarankan untuk menenggak sianida oleh akun penyebar gambar tersebut. Adapun kedua artikel tersebut memuat hasil pelintiran dari pernyataan Ma’ruf Amin dan Jokowi. Dikutip dari Tempo.co, Ma’ruf Amin menyatakan bahwa penangkapan Romahurmuziy adalah masalah pribadi dan tidak terkait dengan pilpres. Beliau menghimbau agar tidak mengaitkan penangkapan Romahurmuziy dengan pilpres saat ini. Namun beliau tidak pernah menyatakan bahwa Romahurmuziy bukanlah timnya. Sedangkan pada artikel pernyataan Jokowi, Jokowi tidak pernah mengeluarkan pernyataan bahwa dirinya tidak ingat atau lupa terhadap Romahurmuziy ketika diminta tanggapan soal penangkapan Romahurmuziy oleh KPK. Dikutip dari Tribunnews tentang respon Jokowi soal Romahurmuziy yang terjaring OTT KPK, Jokowi menyatakan bahwa dirinya menunggu keterangan resmi dari KPK dan sampai ada keterangan resmi dari KPK, Jokowi tidak ingin berkomentar. Situs operain sendiri telah dikenal memuat banyak informasi yang bersifat disinformasi dan pelintiran dari kejadian-kejadian yang sebenarnya.

httpss://nasional.tempo.co/read/1185684/soal-ott-ketum-ppp-romahurmuziy-maruf-amin-itu-masalah-pribadi

Link Counter :

httpss://news.detik.com/berita/d-4469137/kpk-ott-romahurmuziy-maruf-amin-jokowi-tak-mau-intervensi-hukum

httpss://banjarmasin.tribunnews.com/2019/03/15/respons-jokowi-soal-ketua-umum-ppp-romahurmuziy-terjaring-ott-kpk-di-jatim httpss://news.detik.com/berita/d-4469372/soal-ott-romahurmuziy-jokowi-tunggu-keterangan-resmi-kpk

(Kominfo/sat)